Lomba Muspus (Musikalisasi
Puisi)
Pendaftaran
:
-
Membayar biaya pendaftaran ( Rp
100.000,00/tim)
-
Anggota maksimal 6 orang/tim
-
Mengaransemen 1 puisi pilihan (Puisi
muspus dapat dilihat dan didownload di blog bianglalageneration.blogspot.com)
-
Puisi Pilihan :
1. Kupinang Ayat-Ayatmu (Tsi Taura)
2. Daun Kering Itu (Porman Wilson
Manalu)
3. Pulang Mandi Hujan (Teja Purnama)
-
Batas maksimal usia peserta : 20
tahun
-
Durasi maksimal : 10 menit (termasuk
check sound)
-
Terbuka untuk umum
-
Pendaftaran dilakukan di SMA Negeri
1 Binjai (23 Oktober-18
November 2019) pukul 14.00-17.00 WIB
-
Pendaftaran dapat dilakukan
secara online dengan transfer BCA, no rekening 0221261282
a/n Gita Damayanti , silahkan konfirmasi melalui narahubung dengan format
(JenisLomba_NamaPeserta_AsalSekolah_NomorHP) (contoh : Muspus_Fairuz dan Nabila_SMA
Negeri 1Binjai_08xxxxxxxxx) dan konfirmasi
pembayaran dengan mengirim bukti screenshot transfer ke WA 081269318261 (Ranti Fitriana).
-
Pendaftaran dapat dilakukan on the
spot pada Hari Perlombaan (23 November 2019)
Puisi
1:
KUPINANG AYAT-AYATMU
Puisi: Tsi Taura
para sesepuh menyinggahi
pesanggarahanmu
kau begitu arif
mendengar dan mengangguk
sekalipun tak menggeleng
senyum teduh memadam bara
kecamuk di kota masih beringas
bentrokan tak terhindar
asap mengepul di mana-mana
santun dan etika tak usah ditanya
lagi
selimut amarah bagai arus yang deras
ombak memecah kapal dan perahu kecil
tak terdengar suara langit
ayat-ayat senyap
mereka tak hirau dengan kata-kata
hanya contoh meredam tikai
tualah dengan bijaksana
Tuhan damaikan negeri kami
lelah lapar dahaga
aku hanya mampu bertasbih ke arsymu
(Bdg, 270919, tsi taura).
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Puisi 2:
DAUN
KERING ITU
Puisi: Porman W. Manalu
Puisi: Porman W. Manalu
aku diam pada daun
yang berserak di pinggir jalan
lidah kelu kata pun sangkut
yang berserak di pinggir jalan
lidah kelu kata pun sangkut
jangan kaku kata daun
terlalu sering orang-orang acuh
terlalu banyak yang jadi patung
terlalu sering orang-orang acuh
terlalu banyak yang jadi patung
si penyapu jalan belum datang
sapa cerianya begitu kentara
aku tahu daun itu begitu rindu
sapa cerianya begitu kentara
aku tahu daun itu begitu rindu
mengapa bibirmu masih beku?
ungkap sekata juga tak apa
agar orang-orang punya bahasa sendiri
ungkap sekata juga tak apa
agar orang-orang punya bahasa sendiri
aku diam pada daun
yang kering dikirim angin
penyapu jalan pun tersenyum
yang kering dikirim angin
penyapu jalan pun tersenyum
(Medan, Mei 2019)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Puisi 3:
PULANG MANDI HUJAN
Puisi: Teja Purnama
PULANG MANDI HUJAN
Puisi: Teja Purnama
anak kecil berkejaran
dengan hujan, dia ingin cepat
sampai rumah lalu pamerkan kuyup
walau gigil tak terbuhul…
dengan hujan, dia ingin cepat
sampai rumah lalu pamerkan kuyup
walau gigil tak terbuhul…
sampai di rumah
hanya sisa susu pagi
di meja makan dan mama
ditumpahkannya sisa susu
mama terkejut
tapi tak juga melihatnya
hanya sisa susu pagi
di meja makan dan mama
ditumpahkannya sisa susu
mama terkejut
tapi tak juga melihatnya
anak kecil menjelma hujan
tak henti turun membawa doa
yang tak terucap
tak henti turun membawa doa
yang tak terucap
Hadiah
:
Muspus
Juara I :
Piala + Sertifikat + Uang tunai Rp.500.000
Juara II :
Piala + Sertifikat + Uang tunai Rp.400.000
Juara III :
Piala + Sertifikat + Uang tunai Rp.350.000
Narahubung Festival Bianglala
1.Fairuz (WA:089690202703)
2.Ade
(WA: 085361712517)
3.Ranti
(WA:081269318261)
Instagram :
@bianglala_generation
Email : bianglalasmansa@gmail.com
Blog : bianglalageneration.blogspot.com
P
Tidak ada komentar:
Posting Komentar