Lomba
Baca Puisi Duo
Syarat pendaftaran :
-
Membayar biaya pendaftaran ( Rp 70.000,00/pasang)
-
Peserta terdiri dari dua orang (bebas), bisa
pria-wanita, pria-pria maupun wanita-wanita
-
Batas maksimal usia peserta : 18 tahun
-
Puisi disediakan oleh panitia (silahkan buka blog
bianglalageneration.blogspot.com)
-
Puisi Pilihan
:
1. Doa
yang Sederhana (Saripuddin Lubis)
2. Anak
Zaman (N.A.Hadian)
3. Derai-Derai
Cemara (Chairul Anwar)
-
Terbuka untuk umum
-
Pendaftaran dilakukan di SMA Negeri 1 Binjai (24
Oktober-19 November 2019)
pukul 14.00-17.00 WIB
-
Pendaftaran dapat dilakukan secara
online dengan transfer BCA, no rekening 0221261282 a/n Gita Damayanti , silahkan konfirmasi melalui narahubung dengan format
(JenisLomba_NamaPeserta_AsalSekolah_NomorHP) (contoh : Baca Puisi Duo_Bayudan Putri_SMA Negeri 1Binjai_08xxxxxxxxx) dan konfirmasi pembayaran dengan mengirim bukti
screenshot transfer ke WA 081269318261 (Ranti Fitriana).
-
Pendaftaran dapat dilakukan on the spot pada Hari
Perlombaan (23 November 2019)
Puisi 1:
DOA YANG SEDERHANA
Puisi: Saripuddin Lubis
Puisi: Saripuddin Lubis
Seorang lelaku tua
Dengan nafas tersengal
Sendiri menadahkan tangan
Lenguh suara menggigil
Doanya lirih menyayat
Kata mendaki satu-satu
Berhenti di anak tangga,
lalu mendaki lagi, lamat
merangkak ke telinga
Dengan nafas tersengal
Sendiri menadahkan tangan
Lenguh suara menggigil
Doanya lirih menyayat
Kata mendaki satu-satu
Berhenti di anak tangga,
lalu mendaki lagi, lamat
merangkak ke telinga
Doanya sederhana,
minta diampuni dosanya,
dosa kedua orang tuanya,
doa anak dan cucunya,
dosa pemimpin negerinya
minta diampuni dosanya,
dosa kedua orang tuanya,
doa anak dan cucunya,
dosa pemimpin negerinya
Lalu dalam doaku
begitu panjangnya,
berangkai gaya bahasa,
bersyair penuh irama,
melenging ke semesta,
ampuni aku, ampuni aku
begitu panjangnya,
berangkai gaya bahasa,
bersyair penuh irama,
melenging ke semesta,
ampuni aku, ampuni aku
( Binjai, 10 Oktober
2019, Saripuddin Lubis)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Puisi 2:
ANAK ZAMAN
Puisi: N.A. Hadian
ANAK ZAMAN
Puisi: N.A. Hadian
Kamilah anak zaman dan
waktu
kami lepaskan rindu kepadamu, Indonesia
karena cinta dan sayang karena cinta dan sayang
kami lepaskan rindu kepadamu, Indonesia
karena cinta dan sayang karena cinta dan sayang
Rangkullah kami dengan
geram dan mesra, Indonesiaku
dengan semua ketulusan bawalah kami, tapi ada tangis
yang makin panjang, di sana
karena mereka telah robek-robek keadilan dan kebenaran
telah mereka sumbat mulutnya
jadi pelipur lara, dongeng-dongen sang kancil
ketika anakku akan berangkat tidur
dengan semua ketulusan bawalah kami, tapi ada tangis
yang makin panjang, di sana
karena mereka telah robek-robek keadilan dan kebenaran
telah mereka sumbat mulutnya
jadi pelipur lara, dongeng-dongen sang kancil
ketika anakku akan berangkat tidur
Kamilah anak zaman dan
waktu menggapai-gapai
menyusuri pantai menantang badai. Ombak-ombak
keadilan dan kebenaran
telah parau deburnya, seperti nenek pikun tertatih-tatih
berjalan di simpang empat.
Telah bisu
dan sengaja dibisukan.
Kita telah melupakan nasib si Jalosung
Pintor dan Martowilojo serta si gundul
anak wak Jakungkung Syahhidulbarokah
menyusuri pantai menantang badai. Ombak-ombak
keadilan dan kebenaran
telah parau deburnya, seperti nenek pikun tertatih-tatih
berjalan di simpang empat.
Telah bisu
dan sengaja dibisukan.
Kita telah melupakan nasib si Jalosung
Pintor dan Martowilojo serta si gundul
anak wak Jakungkung Syahhidulbarokah
O, mau kemana aku, kami
dan kita sekarang, entahlah!
Tuhan tunjuki kami
jalan lapangMu
jangan lepaskan murka dan siksaMu pada kami
jangan lepaskan murka dan siksaMu pada kami
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Puisi 3
DERAI – DERAI CEMARA
Puisi: Chairul Anwar
DERAI – DERAI CEMARA
Puisi: Chairul Anwar
cemara menderai sampai
jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam
aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini
hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah
1949
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam
aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini
hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah
1949
Hadiah:
Lomba Puisi
Duo
Juara I : Piala + Sertifikat + Uang
tunai Rp.400.000
Juara II : Piala + Sertifikat + Uang tunai Rp.300.000
Juara III : Piala + Sertifikat + Uang tunai Rp.250.000
Narahubung
Festival Bianglala
1.Fairuz (WA:089690202703)
2.Ade (WA: 085361712517)
3.Ranti
(WA:081269318261)
4.Hikmal
(WA: 082160570515)
Instagram : @bianglala_generation
Email : bianglalasmansa@gmail.com
Blog :
bianglalageneration.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar